Uqdatul Kubra

Sabtu, 16 Juni 2012
"Darimana kita berasal? Kita hidup untuk apa? Dan mau kemana kita setelah mati nanti?"


Ketiga pertanyaan ini tanpa kita sadari selalu terabaikan dari benak kita. Padahal, pertanyaan ini sangat penting untuk membuat pemikiran kita terbuka hingga mata hati telinga pun bisa ikut kebuka. Pertanyaan ini adalah pondasi untuk membangun kerangka berpikir kita buat menentukan tujuan hidup kita dan biar kita ga terus-terusan terombang-ambing dalam kehidupan dunia yang fana ini.
Oke, mari kita mulai berfikir!!!

Pertanyaan pertama adalah: Darimana kita berasal?
Yap. Tentang pertanyaan ini, sebenernya hampir semua orang pun udah tau jawabannya. "Tentunya dari rahim Ibu!" But, bukan itu asal kita. Ibu cuma perantara yang melahirkan kita ke dunia. Terus darimana dong yaa?? Bukan cuma kita, tapi liat juga alam semesta ini, binatang, tumbuhan, batu-batuan, semuanya darimana? Apa semua itu ada gitu aja? Bagaimana juga dengan sistem Tata Surya, siapa yang ngatur sampe ga pernah salah muter satu sama lainnya? Apa semua itu bergerak dan mengatur dirinya sendiri? Pastinya kan engga. Begitu juga kehidupan, siapa yang ngasih kita dan semua makhluk hidup di alam semesta ini kehidupan? Siapa yang bisa menciptakan dan mengatur itu semua? 
Tentunya ada satu Zat di luar semua itu yang mampu menciptakan Alam Semesta, manusia dan kehidupan sekaligus mengatur jalannya semua itu. Zat inilah yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, Maha Pencipta, dan Maha Segalanya. Ia tidak memiliki sifat terbatas apalagi lemah layaknya alam semesta manusia dan kehidupan. Zat ini kekal abadi, tidak akan pernah mati. Dialah Allah swt, Tuhan semesta alam.
Rasulullah saw pernah bersabda "berfikirlah kamu tentang makhluk Allah tapi jangan kamu fikirkan tentang zat Allah. Sebab, kamu tidak akan sanggup mengira-ngira tentang hakikat yang sebenarnya. (HR. Abu Nu'im dalam "Al Hidayah")
Jadi jawaban untuk pertanyaan pertama sudah terjawab. -------> Kita berasal dari Allah swt.

Lalu pertanyaan selanjutnya yaitu: Kita hidup untuk apa?
Nah, kita kan udah tau darimana kita berasal, selanjutnya kita cari tau kita hidup di dunia itu buat apa. Apakah buat seneng-seneng aja? Apa buat dapet kerja yang enak dan dapet duit yang banyak? Atau "Muda foya-foya tua kaya raya mati masuk surga" khasnya orang hedonist? Tentunya bukan cuma buat gituan, terus apaa? Nah kalo mau tau, kita tanya jawaban yang udah pasti bener secara qath'i (alias pasti 100%) ke siapa lagi kalo bukan pada Sang Pencipta -----> Allah swt.
"Lah, kan kita ga bisa liat Allah secara langsung, terus gimana cara nanyanya?" Tentunya kita bisa cari jawabannya dari kitab suci yang berasal dari Allah swt langsung melalui Rasulullah saw yakni Al-Qur'an. 
Coba lihat -----> QS. Adz-Dzariyaat : 56 yang artinya: "Tidaklah Aku ciptakan Jin & Manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku"
Nah, sekarang udah jelas kan, kalau -----> Kita hidup hanya untuk beribadah
Tapi, yang jadi persoalannya adalah pengertian ibadah itu sendiri. Ada 2 arti dari ibadah, yaitu arti khusus dan arti umum. Arti khusus ibadah adalah seperti yang kebanyakan orang Islam anggap selama ini yaitu Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji (alias Arkanul Islam). Sedangkan pengertian ibadah secara umum adalah "Melaksanakan segala apapun yang Allah swt perintahkan, dan menjauhi segala apapun yang Ia larang." (lihat QS. Al-Hasyr:7). Jadi ya ga cuma rukun Islam aja, tapi juga segala hal yang kita lakuin dengan melandaskan hukum perbuatan kita pada hukum Allah semata adalah ibadah. Baik dalam hal pergaulan, cara berpakaian, pendidikan, ekonomi, pemerintahan, dan semua aspek kehidupan yang berlandaskan pada hukum syara akan menjadi ibadah.

Dan buat pertanyaan yang terakhir adalah: Mau kemana kita setelah mati nanti?
Setelah kita tau asal dan untuk apa kita hidup di dunia, sekarang kita juga harus tau akan kemanakah kita nanti setelah mati. Apa surgakah? Atau nerakakah?
Kita memang sudah pasti akan kembali pada Allah swt yang telah menciptakan kita. Dunia adalah fana, siapapun kita, kematian pasti menghampiri. Karena sesungguhnya kematian adalah awal dari kehidupan, kehidupan yang abadi (yaitu akhirat). Nah, di hari kiamat nanti, semua amal perbuatan kita selama di dunia akan dipintai pertanggung jawabkan di yaumul hisab nanti (hari perhitungan). Amalan kita selama di dunia akan ditimbang, apakah amal baik kita lebih berat atau tidak, itu yang akan menentukan kehidupan kita di akhirat. Jika amalan baik kita lebih berat, maka berati pintu surga akan terbuka bagi kita. Sebaliknya, jika amalan buruk kita lebih berat, maka pintu neraka akan menganga menanti kehadiran kita.
Ini adalah pasti, maka hanya ada 2 pilihan bagi kita. Apakah kita mau Surga ataukah Neraka.

Itu dia yang bisa aku sampaikan sejauh ini. Wallahu 'alam bi shawab


0 komentar:

Posting Komentar