Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat, dari mulai orang tua, remaja, bahkan anak-anak. Bahkan bagi kebanyakan remaja, menjadi penggila pemain bola ternama merupakan satu kebanggaan dan cita-citanya. Mereka rela melakukan apapun demi kepentingan tim yang mereka idolakan. Sekalipun untuk menonton langsung pertandingan sepakbola tentunya memerlukan biaya yang cukup besar dan menyita waktu.
Seperti halnya pada perhelatan sepakbola Piala Euro 2012 yang baru saja berakhir, euphorianya tidak hanya terjadi di Eropa tapi juga menggema di Indonesia. Di setiap topic pembicaraan, pasti pembahasan yang diulas adalah mengenai hasil pertandingan ataupun pemain sepakbola di Euro. Parahnya, dari pertandingan sepakbola semacam Euro ini, masyarakat termasuk remaja banyak yang sampai melakukan aktivitas perjudian dari mulai taruhan kecil-kecilan sampai perjudian yang menggunakan uang yang melimpah. Inilah yang memicu para pengusaha untuk menjadikan euphoria event sebagai peluang usaha mereka. Dari mulai menyediakan berbagai pernak-pernik tim yang berlaga di piala euro, bahkan bekerja sama dengan tempat hiburan untuk mengadakan nonton bareng, termasuk memfasilitasi taruhan atau perjudian sehingga keuntungan besar bisa didapat oleh para pengusaha tersebut.
Sepakbola antarnegara seperti Euro 2012 dan event-event akan memupuk rasa nasionalisme (ikatan kebangsaan). Contoh, orang Spanyol pasti akan mendukung timnas Spanyol, Orang Yunani akan mendukung timnas Yunani. Begitu juga ketika timnas Indonesia berlaga di AFF Cup, orang indonesia pastinya akan mendukung timnas habis-habisan. Nah, dengan adanya ajang sepakbola ini nasionalisme pastinya akan menguat. Padahal Rasulullah saw pernah bersabda : “Barang siapa berperang di bawah bendera kebutaan, ia marah karena ashobiyah atau menyeru kepada ashobiyah atau menolong berdasarkan ashobiyah, maka matinya mati jahiliyah.” (HR Muslim). Ashobiyah ini berdampak terjadinya banyak kerusuhan yang disebabkan karena sepakbola bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.
Islam sendiri memang membolehkan sepakbola, tapi dengan catatan tidak sampai melalaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Apalagi jika sampai menyebabkan berbagai kerusuhan dan korban jiwa.
Untuk mengatasi masalah yang kompleks seperti ini, tentu saja peran pemerintah yang memiliki wewenang atas masyarakat dibutuhkan. Tentu saja dibutuhkan peran pemerintah sebagai pihak yg memiliki wewenang, tapi dalam penerapan sistem seperti sekarang, sulit rasanya untuk menuntaskan smeua masalah sampai ke akarnya, termasuk perjudian sepakbola, karena semua itu akan terkait dengan pihak2 tertentu dan bisa mendatangkan keuntungan tentunya. Iilah sistem yg berlandaskan pada keuntungan materi, tidak mengindahkan halal haram lagi. Oleh karena itu, untuk menuntaskan semua itu, marilah kita semua mempertebal keimanan kita pd Allah, kembali kpd aturan Allah, merasa diawasi oleh Allah, dan menyadari bahwa semua perbuatan kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Untuk mendukung itu semua, dibutuhkan aturan dan sistem yg kondusif. Sistem itu adalah sistem Islam yang penerapannya berdasarkan pd Al Quran dan Assunah.
0 komentar:
Posting Komentar